Tahukah kamu kalau kenyamanan juga performa mobil sangat bergantung pada kondisi dari setiap komponen kopling mobil yang mendukungnya?
Kopling itu fungsinya buat memastikan perpindahan gigi jadi responsif dan halus. Jika bermasalah, maka akibatnya mobil bisa tersentak, sukar menanjak, dan juga mogok ketika berada di tengah jalan.
Kalau ada satu saja komponen yang mengalami aus atau rusak, maka efeknya bisa begitu terasa.
Maka dari itu, mari kenali lebih jauh mengenai apa saja komponen kopling mobil yang vital, cara kerja, hingga tips perawatannya. Cek sini!
Baca Juga: 10 Bagian-bagian dalam Mobil dan Fungsi Utamanya
Daftar Isi :
ToggleCara Kerja Kopling Mobil
Salah satu kunci penting kalau kamu mau mengemudikan mobil manual secara lancar, yakni dengan memahami bagaimana cara kerja dari kopling itu sendiri.
Kopling, fungsi utamanya buat memutuskan atau menghubungkan aliran tenaga dari bagian mesin menuju transmisi.
Maksudnya, kopling akan membuat kamu bisa mengganti gigi dengan mulus serta mengendalikan laju dari kendaraan dengan presisi.
Lantas, seperti apa prosesnya? Simak mekanismenya di sini:
1. Saat kamu Menginjak Kopling
Ketika kamu menekan pedal kopling, kamu sebenarnya sedang “memutus” hubungan antara mesin dan transmisi.
Tekanan kaki kamu akan mengaktifkan sistem hidrolik (pada umumnya) yang kemudian menggerakkan mekanisme pelepasan kopling.
Mekanisme ini akan menarik pressure plate untuk menjauhi plat kopling. Akibatnya, plat kopling menjadi bebas dan tidak lagi tertekan di antara flywheel dan pressure plate.
Dalam kondisi ini, mesin tetap berputar, tetapi putarannya tidak diteruskan ke transmisi, sehingga kamu bisa memindahkan gigi tanpa beban.
2. Saat kamu Melepas Kopling
Sebaliknya, saat kamu melepaskan pedal kopling secara perlahan, kamu sedang “menghubungkan” kembali mesin dan transmisi.
Sistem hidrolik akan melepaskan tekanan, dan pegas-pegas pada kopling akan mendorong pressure plate kembali menekan plat kopling.
Plat kopling kemudian terjepit erat di antara flywheel dan pressure plate. Jepitan ini memastikan putaran dari mesin (melalui flywheel) diteruskan ke plat kopling, lalu ke transmisi, dan akhirnya menggerakkan roda mobil.
Komponen Kopling Mobil
Mau lebih jauh mengenai kopling pada mobil? Sebaiknya, langsung kenali komponen kopling mobil dan fungsinya di bagian ini:
1. Pedal Kopling
Sebagai antarmuka utama antara pengemudi dan sistem kopling, fungsi pedal kopling yakni sebagai tuas mekanis yang mengubah gaya input pengemudi menjadi displacement yang terkontrol.
Desain pedal kopling biasanya juga mempertimbangkan faktor ergonomi dan biomekanika untuk meminimalkan kelelahan pengemudi dan memaksimalkan efisiensi pengoperasian.
Selain itu, mekanisme penyetelan pedal kopling memungkinkan personalisasi untuk mengakomodasi preferensi individu dan memastikan engagement yang optimal.
2. Master Cylinder Kopling
Komponen kopling mobil selanjutnya adalah master cylinder kopling. Komponen ini berfungsi sebagai konverter energi yang mengubah input mekanis dari pedal kopling menjadi tekanan hidrolik.
Prinsip kerja dari master cylinder yakni berdasarkan pada Hukum Pascal, di mana tekanan yang diberikan pada fluida tertutup akan tertransmisikan secara merata ke seluruh fluida.
Master cylinder itu sendiri, terdiri dari reservoir fluida hidrolik, piston, dan serangkaian seal presisi untuk mencegah kebocoran dan memastikan efisiensi hidrolik yang tinggi.
3. Saluran Hidrolik
Kemudian, ada saluran hidrolik atau hydraulic lines. Komponen kopling mobil satu ini berfungsi sebagai media transmisi tekanan fluida dari master cylinder ke slave cylinder.
Material yang terpakai pada saluran hidrolik harus memenuhi persyaratan ketahanan terhadap tekanan tinggi, fleksibilitas, dan ketahanan terhadap korosi.
Selain itu, desain saluran hidrolik harus meminimalkan kerugian tekanan akibat gesekan fluida dan perubahan arah aliran.
4. Slave Cylinder
Komponen kopling dan fungsinya dari bagian ini adalah sebagai aktuator. Nantinya, slave cylinder mengubah tekanan hidrolik kembali menjadi gaya mekanis yang terpakai untuk mengoperasikan mekanisme pembebas kopling.
Dari segi desain, slave cylinder mempertimbangkan faktor-faktor seperti rasio gaya, stroke, dan responsivitas untuk memastikan operasi yang presisi dan terkontrol.
5. Release Fork
Sering juga dapat sebutan sebagai garpu pembebas, fungsi komponen kopling mobil satu ini adalah penghubung mekanis antara slave cylinder dan release bearing.
Lebih dari sekadar tuas sederhana, desain garpu pembebas sangat krusial dalam memastikan aplikasi gaya yang tepat dan efisien ke release bearing.
Material yang terpakai harus memiliki kekuatan tarik dan tekuk yang tinggi untuk menahan gaya dari slave cylinder tanpa mengalami deformasi atau kegagalan struktural.
Selain itu, geometri garpu pembebas terancang sedemikian rupa untuk meminimalkan gesekan dan memaksimalkan efisiensi transfer gaya.
Titik tumpu dan panjang lengan garpu pembebas ini pun harus optimal untuk menghasilkan rasio leverage yang ideal.
Hasilnya, akan memungkinkan slave cylinder untuk memberikan gaya yang cukup untuk melepaskan kopling dengan mudah.
Baca Juga: Cuci Mesin Mobil: Definisi, Manfaat, dan Tips agar Aman
6. Release Bearing
Selanjutnya ada bagian release bearing. Nah, release bearing atau bantalan tekan, adalah komponen yang bersentuhan langsung dengan pressure plate dan bertanggung jawab untuk menekan pegas diafragma.
Kondisi kerja release bearing sangat berat, karena harus menahan gaya aksial yang signifikan sambil berputar pada kecepatan tinggi.
Oleh karena itu, release bearing harus terancang dengan presisi tinggi dan menggunakan material yang tahan terhadap keausan dan panas.
Bantalan ini biasanya terlumasi dengan gemuk pelumas khusus yang tahan terhadap suhu tinggi dan tekanan ekstrim. Tujuannya untuk mengurangi gesekan dan memperpanjang umur pakai.
Terdapat dua jenis utama release bearing yakni bantalan bola dan bantalan jarum. Bantalan bola lebih umum untuk aplikasi dengan beban yang relatif ringan.
Sedangkan bantalan jarum lebih cocok untuk aplikasi dengan beban yang lebih berat dan membutuhkan kekakuan yang lebih tinggi.
7. Pressure Plate
Masih ada lagi komponen kopling mobil krusial lainnya yakni pressure plate atau pelat penekan. Tugasnya yakni memberi gaya penekan buat menjepit bagian clutch disc atau plat kopling ke flywheel.
Nantinya, akan tercipta gesekan buat mentransfer torsi mesin. Lalu, pressure plate itu sendiri juga terdiri dari sejumlah komponen.
Komponennya seperti pegas diafragma, pelat penekan itu sendiri, dan juga pressure plate ring.
8. Plat Kopling atau Clutch Disc
Nah, kalau ini sudah pasti kamu tahu, yakni plat kopling atau kampas kopling. Kampas kopling, adalah jantung dari sistem kopling, karena komponen inilah yang secara langsung mentransfer torsi dari mesin ke transmisi.
Dari penyusunnya, plat kopling terdiri atas inti logam yang terlapisi material gesek dengan koefisien gesek tinggi serta punya ketahanan terhadap panas yang baik.
Material ini biasanya berbahan campuran organik, logam sinter, dan keramik. Desain plat kopling juga mencakup torsional damper, yang berfungsi meredam getaran dan mengurangi kebisingan selama engagement kopling.
Torsional damper terdiri dari serangkaian pegas atau karet yang penempatannya di antara inti logam dan material gesek.
Pegas atau karet ini nantinya akan menyerap energi getaran dan mencegahnya ke transmisi. Kemudian hasilnya yakni perpindahan gigi yang lebih halus dan mengurangi keausan pada komponen transmisi.
9. Flywheel
Lebih dari sekadar roda logam yang berputar, tapi komponen kopling mobil satu ini berputar bersamaan dengan mesin.
Selanjutnya, flywheel juga punya fungsi lain yakni penyimpan energi kinetik. Fungsinya ini bertujuan untuk membantu menstabilkan putaran mesin sekaligus mengurangi fluktuasi torsi.
Adapun massa dari flywheel berkontribusi atas lancar atau tidaknya idling mesin. Kemudian, akan meminimalisir getaran ketika kamu sedang berakselerasi. Selain itu, flywheel pun menyediakan bagian permukaan gesek buat plat kopling.
Nah, untuk permukaan tersebut, memang harus rata dan juga halus agar kontak yang terjadi bisa optimal. Adanya plat kopling ini juga dapat mencegah terjadinya slip.
10. Pegas Diafragma
Terakhir, yakni pegas diafragma. Ini juga jadi komponen yang penting untuk sistem pressure plate. Fungsi atau tanggung jawabnya adalah menghasilkan gaya penekan di plat kopling.
Berbentuk seperti piringan dengan jari-jari yang melengkung ke dalam, pegas diafragma terancang untuk memberikan gaya aksial yang seragam dan konsisten sepanjang rentang pergerakan kopling.
Material yang terpakai untuk pegas diafragma harus memiliki kekuatan dan elastisitas yang tinggi untuk menahan tegangan yang berulang-ulang tanpa mengalami kelelahan.
Tips Perawatan Komponen Kopling Mobil
Satu hal yang tak kalah penting buat kamu ketahui adalah perawatannya. Kopling, jika tak kamu rawat akan menyebabkan banyak masalah serius. Lantas, bagaimana cara dan tips buat merawatnya?
1. Hindari Kebiasaan Nahan Kopling Setengah
Maksudnya, jangan sering nahan setengah kopling, apalagi pas nanjak. Itu sama aja kayak nyiksa kopling, bikin dia cepet panas, aus, dan akhirnya kopling bisa mengalami kerusakan.
Mendingan pake rem tangan aja kalo nanjak atau pindahin ke netral kalo lagi nunggu lampu merah.
Baca Juga: Service Tune Up Mobil: Manfaat Hingga Komponennya
2. Pilih Gigi yang Pas, Jangan Maksa
Kalo jalannya pelan, ya pake gigi rendah. Kalo udah ngebut, baru deh oper ke gigi tinggi. Jangan maksa gigi rendah buat ngebut, atau sebaliknya, kasian koplingnya.
3. Lepas Pedal Kopling secara Lembut
Melepaskan pedal kopling secara tiba-tiba atau menghentak dapat menyebabkan kejutan pada sistem transmisi dan mempercepat keausan kampas kopling.
Latihlah teknik melepaskan pedal kopling secara bertahap dan sinkronkan dengan penekanan pedal gas untuk mencapai perpindahan gigi yang halus.
4. Cek Kondisi dari Kampas Kopling
Kampas kopling merupakan komponen yang paling sering mengalami gesekan dan keausan dalam sistem kopling.
Lakukan pemeriksaan berkala untuk memastikan ketebalan dan kondisinya masih memadai.
Indikasi kampas kopling yang aus meliputi gejala slip (putaran mesin meningkat tanpa peningkatan kecepatan), kesulitan memindahkan gigi, atau bau terbakar.
5. Rutin Cek dan Ganti Fluida Kopling
Pada sistem kopling hidrolik, fluida kopling berperan penting dalam mentransmisikan tekanan dari pedal ke mekanisme pembebas kopling.
Periksa level dan kondisi fluida kopling secara berkala, dan ganti sesuai dengan rekomendasi pabrikan untuk menjaga kinerja sistem hidrolik tetap optimal.
Jadi, itulah ulasan mulai dari seperti apa cara kerja dari kopling mobil hingga tips untuk merawatnya agar lebih awet dan juga tahan lama.
FAQ
Apa saja komponen kopling mobil?
Komponen dari kopling mobil meliputi pedal, master silinder, plat kopling, release bearing, plat penekan, release fork, dan juga flywheel.
Apa saja masalah yang sering terjadi pada kopling mobil?
Masalah yang paling umum dan kerap terjadi seperti selip, pedal kopling berat, bunyi berisik saat menginjak pedal kopling.
Berapa jumlah kopling pada mobil?
Mobil manual, pada umumnya cuma punya satu unit kopling.
Erwin Juntoro memiliki pengalaman lebih dari 5 tahun di bidang otomotif. Ia menyukai aktivitas memperbaiki, memodifikasi dan tune-up mobil. Selalu update seputar mobil konvensional hingga mobil listrik terbaru.